Rabu, 17 September 2025
Gunung Gede adalah bagian dari Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP). Gunung Gede ini terletak di Provinsi Jawa Barat, Indonesia. Secara wilayah Gunung Gede berada ditiga kabupaten yaitu, Kabupaten Cianjur, Kabupaten Sukabumi, dan Kabupaten Bogor. Dan tentunya Gunung Gede ini merupakan salah satu gunung yang sangat populer dikalangan pendaki gunung.
Saat ini Gunung Gede masih berstatus gunung berapi aktif dengan ketinggian 2.958 meter di atas permukaan laut. Hutan Gunung Gede adalah salah satu hutan hujan tropis yang terletak di kawasan Taman Nasional Gede Pangrango, Jawa Barat, Indonesia. Hutan ini memiliki beberapa karakteristik yang unik dan penting bagi keseimbangan eskosistem. Hutan Gunung Gede adalah contoh hutan hujan tropis yang lebat dan indah, dengan berbagai jenis tanaman dan hewan yang hidup di dalamnya.
Jika kamu pernah masuk ke kawasan hutan Gunung Gede kamu bisa melihat bagaimana tingkat kerapatan hutannya. Serta juga bisa melihat pohon-pohon tinggi menjulang. Dan tidak jarang juga banyak juntaian bagian pohon yang menjuntai ke permukaan tanah. Mirip sekali dengan tali yang digunakan dalam film Tarzan.
Gunung Gede memiliki banyak sekali pohon endemik yang tumbuh di hutannya yang tropis. Jika kamu juga pernah mendaki Gunung Gede, pasti pernah menjumpai pohon Seperti Rasamala ataupun Jamuju di beberapa titik jalur pendakian. Berikut ini merupakan pohon endemik yang ada di hutan Gunung Gede yang sangat mungkin kamu jumpai jika masuk ke Kawasan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango.
1. Puspa
Pohon Puspa atau dalam bahasa latin disebut Schima wallichii adalah jenis pohon yang terdapat di hutan hujan tropis di Indonesia, termasuk di Gunung Gede. Pohon ini memiliki beberapa karakteristik yang unik.Pohon Puspa dapat tumbuh hingga ketinggian 40 meter dengan diameter batang bisa mencapai 1 meter. Bisa tumbuh diketinggian 500-2000 MDPL. Daun Puspa berbentuk oval dengan ujung yang runcing dan memiliki panjang sekitar 10-20 cm. Pohon Puspa memiliki bunga berwarna putih dan berbentuk seperti bintang dengan diameter sekitar 5-7 cm. Bunga tersebut menjadi buah Puspa yang memiliki bentuk seperti kapsul dengan panjang sekitar 5-7 cm dan mengandung banyak biji. Buah Puspa ini merupakan salah satu primata yang hidup di hutan Gunung Gede.
2. Jamuju
Pohon Jamuju bisa tumbuh hingga ketinggian 50 meter. Diameter batangnya bisa mencapai hingga 1,5 meter. Bisa dibayangkan seberapa besar tinggi dan kokohnya. Untuk daun Jamuju berbentuk seperti jarum dengan panjang sekitar 5-10 cm. Saya jadi teringat pohon-pohon subtropis seperi di Amerika atau Eropa yang memiliki bentuk daun jarum.
3. Rasamala
Pohon Rasamala (Altingia excelsa) adalah salah satu jenis pohon asli Indonesia yang banyak ditemukan di hutan-hutan pegunungan, terutama di Pulau Jawa. Pohon ini cukup terkenal karena ukurannya yang besar dan tinggi menjulang, sehingga sering menjadi penanda hutan hujan tropis pegunungan.
Pohon Rasamala memliki nama Altingia excelsa. Termasuk kedalam famili Hamamelidaceae. Pohon Rasamala ini bisa mencapai 40–60 meter dengan diameter batang hingga hingga 2 meter. Bentuk daun Rasamala berbentuk lonjong, hijau mengilap, tepi daunya sedikit bergerigi. Ketika berbunga Rasamala memiliki bunga yang kecil, berwarna kemerahan, tumbuh dalam kelompok.
4. Pasang
Pohon Pasang adalah salah satu jenis pohon khas hutan tropis pegunungan di Jawa, terutama di Jawa Barat. Pohon ini sering tumbuh berdampingan dengan rasamala dan merupakan bagian penting dari ekosistem hutan. Pasang memiliki nama ilmiah Quercus sundaica, termasuk dalam marga Quercus, yaitu suku pohon ek/jati belanda.
Pohon pasang adalah salah satu pohon ek tropis; jika di Eropa ada oak tree (Quercus robur), maka di Jawa ada Quercus sundaica. Keberadaan pohon ini penting sebagai penanda ekosistem hutan pegunungan yang sehat.
Sunda, merupakan salah satu suku terbesar di Indonesia yang mendiami wilayah Jawa Barat dan Banten. Sunda memiliki kekayaan kuliner yang terkenal akan kesegaran, kesederhanaan, dan kelezatannya. Cita rasa makanan khas Sunda biasanya identik dengan rasa gurih, pedas, dan segar karena banyak menggunakan bahan-bahan alami seperti sayuran, rempah, serta sambal. Berikut ini beberapa makanan khas Sunda yang populer dan sering menjadi favorit banyak orang.
1. Nasi Timbel
Nasi timbel adalah nasi putih yang dibungkus dengan daun pisang sehingga menghasilkan aroma wangi khas. Biasanya disajikan bersama lauk seperti ayam goreng, tahu, tempe, ikan asin, lalapan, dan sambal terasi. Nasi timbel mencerminkan filosofi kesederhanaan dan kebersamaan dalam budaya Sunda.
2. Sayur Asem
Sayur asem merupakan sup sayuran dengan kuah bening bercita rasa asam segar. Isinya beragam, mulai dari kacang panjang, melinjo, labu siam, jagung, hingga kacang tanah. Hidangan ini cocok disantap dengan nasi hangat dan sambal.
3. Karedok
Karedok adalah salad tradisional khas Sunda yang menggunakan sayuran mentah seperti kacang panjang, kol, tauge, dan timun, disiram dengan bumbu kacang yang gurih dan pedas. Hidangan ini menjadi simbol kesegaran serta kecintaan orang Sunda pada alam.
4. Lotek
Sekilas mirip dengan gado-gado, lotek menggunakan sayuran rebus yang disiram dengan bumbu kacang manis pedas, ditambah dengan kencur sebagai ciri khasnya. Rasanya lebih kuat dibandingkan karedok karena sayurnya direbus.
5. Soto Bandung
Berbeda dengan soto daerah lain, soto Bandung memiliki kuah bening dengan isi utama daging sapi dan lobak. Rasanya gurih, segar, dan sering disajikan dengan tambahan kacang kedelai goreng.
6. Pepes Ikan
Pepes merupakan teknik memasak khas Sunda, yaitu membungkus ikan atau daging dengan daun pisang lalu dikukus atau dibakar. Pepes ikan mas atau pepes peda adalah yang paling populer, dengan bumbu rempah yang meresap sempurna.
7. Nasi Liwet Sunda
Nasi liwet adalah nasi gurih yang dimasak dengan santan dan bumbu rempah. Biasanya disajikan dalam acara kebersamaan, lengkap dengan ayam goreng, ikan asin, tahu, tempe, sambal, dan lalapan. Filosofi nasi liwet adalah tentang kebersamaan dan rasa syukur.
8. Lalapan dan Sambal
Tidak lengkap berbicara tentang makanan Sunda tanpa lalapan. Aneka sayuran segar seperti kemangi, mentimun, kol, dan selada disajikan mentah bersama sambal pedas. Perpaduan sederhana ini menjadi ciri khas kuliner Sunda yang segar dan sehat.
Penutup
Makanan khas Sunda tidak hanya memanjakan lidah, tetapi juga mengajarkan tentang kesederhanaan, kealamian, dan kebersamaan. Dari nasi timbel hingga karedok, setiap hidangan menghadirkan kekayaan rasa yang merefleksikan budaya Sunda yang ramah dan mencintai alam.
Senin, 11 November 2024
Sore itu sendu, khas cuaca di bulan november. Saya mampir di Sonda Saji, tempat ngopi baru di Cipanas. Meski tempat ngopi, saya tidak pesan kopi saat itu. Saya pesan Putu Ayu. Ini bukan putu ayu makanan, tapi minuman.
Putu Ayu, setau saya itu makanan tradisional. Makanan yang bisa saya temui di acara hajatan atau di pasar sebagai jajanan. Warnanya hijau, dibagian atasnya dihiasi kelapa muda parut berwarna putih. Jadi warna dari makanan Putu Ayu ini hijau dan putih. Dulu sering sekali kalau ada acara di rumah ibu saya buat makanan tradisional satu ini. Ataupun saudara yang mau mengadakan acara di rumahnya seperti selamatan pasti membuat putu ayu.
Putu Ayu di Sonda Saji. Warnanya hijau, bagian atasnya putih. Tapi tidak padat, cair mengikuti bentuk gelas. Tetesan embun menempel di bagian luar, terlihat menyegarkan. Saya tak ragu untuk memesan Putu Ayu yang dingin oleh es di sore yang sendu. Ketika melihat nama Putu ayu di daftar menu, sontak menggiring memori ke masa lalu. Sonda Saji membuat terobosan minuman dari makanan tradisional yang disajikan dalam bentuk minuman.
Kayaknya minuman Putu Ayu di Sonda Saji mantap jika dipadukan dengan Putu Ayu asli yaitu makanan Putu Ayu. Seperti pertemuan antara masa lalu dan masa kini.
Yang belum tahu, Sonda Saji tempat ngopi dekat SPBU Panyaweunyan, Ciherang.
Kamis, 18 April 2024
![]() |
| Kantor Pos Indonesia, Sindanglaya |
Kantor Post Pos Indonesia Cabang Sindanglaya. Ada juga yang menyebutnya sebagai Pos dan Giro. Ketika SMP, biasa teman - teman menyebutnya P&G. Dengan ejaan bahasa Inggris, menjadi vi en ji.
Tempat ini merupakan tempat strategis yang sering dijadikan meetpoint. Dulu saya selalu menjadikan tempat ini sebagai tempat janjian apabila mau kerja kelompok. Mungkin tempat ini juga dijadikan tempat janjian bukan hanya sama saya.
Kantor Pos satu ini saya rasa banyak menjadi cerita. Karena merupakan tempat yang ikonik dan strategis. Selain memang banyak membantu masyarakat untuk melayani surat menyurat, termasuk pengambilan kiriman uang. Apalagi ketika masa jaya-jayanya.
Saat ini Kantor Pos ini masih berdiri, masih eksis menjadi bagian cerita warga. Dan tentunya Kantor Pos ini juga memeliki sejarah yang cukup panjang, bisa dilihat dari gaya bangunannya yang dipertahankan sampai sekarang.
__________
Teman-teman saya suka mendokumentasikan aktivitas saya ketika berpergian dan memotret. Beberapa foto yang saya gunakan di sini saya juga upload di Shutterstok, bagi yang memerlukan foto-foto saya untuk keperluan komersil, editorial ataupun keperluan lain (yang tidak melanggar hukum) silakan bisa download di akun Shutterstock saya.
Atau barangkali teman-teman ada yang tertarik untuk untuk menajdi kontributor silakan untuk daftar sebagai kontributor di Shutterstock.




Social Media