Cipanasline

Kamis, 23 Maret 2023

Cipanas, Cianjur - Jawa Barat, semenjak dari dulu jaman Willem Baron Van Imhof atau bahkan sebelum Belanda menginjakan kakinya pun sampai sekarang terus mengalami banyak perubahan. Meskipun Cipanas kini banyak berubah, namun tetap bagi beberapa orang yang mengalami Cipanas dari masa ke masa, sudut - sudut kota tetap menyimpan kenangan. 


Ini adalah salah satu tempat yang bersejarah di Cipanas karena mungkin beberapa generasi khususnya generasi yang tahun 90an atau 80an sudah sering nongkrong, ini adalah salah satu tempat nongkrong favorit. Kata orang yang mengalami, dulu ini merupakan gedung bioskop yang sering dijejali para pengunjung meskipun filmnya yang diputer itu itu saja, contohnya seperti film India.



Kantor Pos atau yang lebih sering disebut masyarakat sebagai P and G -baca vi en ji-. Mungkin P and G diambil dari kata Post and Giro, jadi kantor pos ini lebih sering disebut vi en ji apalagi dikalangan anak muda Cipanas. Kalau dilihat dari segi bangunannya, kantor pos ini jelas merupakan bangunan peninggalan jaman kolonial Belanda. Lokasinya yang berdampingan dengan Istana Kepresidenan Cipanas yang dulu juga merupakan bangunan peninggalan kolonial Belanda, sepertinya kantor pos ini mempuyani hubungan yang begitu kental dengan sejarah kolonial Belanda di Cipanas. Ya, bisa disebut ini merupakan saksi bisu, saksi bisu sejarah dan saksi bisu anak - anak muda yang sering janjian di depan kantor pos ini.
--------
Temukan produk-produk lokal menarik beserta promonya di Tokopedia
Temukan promo menarik setaip hari Jumat dan hari lainnya di official store Kahf
--------
Sebagai biasanya kantor pos di Indonesia, kantor pos ini juga tidak terbatas hanya seputar kirim surat atau paket, tapi banyak juga masyarakat yang melakukan pembayaran listrik di kantor pos ini atau ada juga yang bayar tagihan kredit motor dan sebagainya. Meskipun dunia pengiriman surat kini sudah tidak seramai dulu, tapi kantor pos tetap ramai dikunjungi meski oleh para pembayar listrik atau penerima BLT-red.


Entah Sindanglaya bagian mana yang dulu sempat diabadikan sewaktu jaman kolonial Belanda. Tapi Sindanglaya yang coba saya abadikan ini lokasinya tepat di depan kantor QL di dekat Hotel Novus Giri. Di sebelah atas Hotel Novus Giri juga ada Hotel Tri Puri Meru, sebelum hotel Novus Giri kalau dari arah Cipanas juga terdapat hotel dan semacam tempat rapat yang bernama Zuri. Daerah sekitar sini cukup banyak hotel, resort ataupun vila, diantaranya Vila Lotus, dan sebelumnya dari arah Cipanas sebelum Sindanglaya atau di dekat tikungan Cisarua juga terdapat hotel Talita dan Hotel Indoalam.


Depan pos Polisi 55. Biasanya di sini angkot jurusan Cipanas - Pasir Kampung mangkal. Di dekat sini pula ada pedagang ayam goreng yang cukup di kenal dan laris, yaitu ayam goreng H. Ujang. Ada juga pedagang martabak manis sama martabak telor. Karena tempatnya dekat sama pos Polisi 55, jadi sering disebut martabak pos 55. Lokasi pos 55 ini bersebrangan dengan kantor pos. Pengambilan gambar disamping pun, itu diambil dari depan pos 55.


Nah, kalau tempat yang satu ini merupakan bangunan baru dibanding dengan Cipanas Theatre dan Kantor Pos. Kalau tidak salah bangunan ini ada sekitar tahun 2000an. Sekarang di ruko ini terdapat beberapa kantor bank, seperti Sinar Mas, Bank Mandiri. Di sini juga ada toko sepatu, ya bisa dikatan cukup elit untuk skala Cipanas, yaitu toko Milano.


Ini adalah simpang tiga Rarahan. Persimpangan ini yang belok kanan menuju ke Kebun Raya Cibodas yang ramai di kunjingi dihari sabtu minggu atau akhir pekan. Kalau mau mendaki Gunung Gede atau Gunung Pangrango via jalur Cibodas lewat sini juga. Di sekitar Cibodas juga banyak tempat kemping, ya kalau misalkan untuk kemping bersama keluarga atau anak sekolah setingkat SD, SMP, SMA bisa menggunakan fasilitas kemah di Manda Kitri Scout Camp atau tempat kemping sekitar taman Golf atau Komodo.

--------

Teman-teman saya suka mendokumentasikan aktivitas saya ketika berpergian dan memotret. Beberapa foto yang saya gunakan di sini saya juga upload di Shutterstok, bagi yang memerlukan foto-foto saya untuk keperluan komersil, editorial ataupun keperluan lain (yang tidak melanggar hukum) silakan bisa download di akun Shutterstock saya. 

Atau barangkali teman-teman ada yang tertarik untuk untuk menajdi kontributor silakan untuk daftar sebagai kontributor di Shutterstock. 

Sabtu, 04 Februari 2023

Sate Si Uwa JPO Cipanas

Sate bisa disebut sebagai makanan khas Indonesia yang banyak digemari. Sate sendiri memiliki banyak macamnya, ada sate maranggi, sate ayam, sate padang sampai sate madura. Dan setiap sate yang ada di Indonesia memiliki khasnya masing-masing.

Nah berbicara sate dan bagi kamu pecinta sate, ada satu sate di Cipanas yang perlu kamu coba. Sate Si Uwa.

Sate Si Uwa

Sate si Uwa, sate Sadulur atau disebut juga dengan sate si habib. Sate ini memang tidak secara khusus menuliskan nama satenya untuk keperluan branding. Hanya sebutan secara lisan, itu pun saya tahu setelah saya bertanya sama bapak pedagangnya.

Saya mencoba dengan sate satu ini karena penasaran, Babeh saya suka bercerita tetang sate yang pedagangnya selalu rapi dan menggunakan peci hitam kayak Bung Karno. Akhirnya mencoba meskipun tidak secara khusus direncanakan untuk berkunjung waktu itu.

Nah sambil si Bapaknya ngiplik pakai hihid, saya berupaya untuk mengajaknya ngobrol. Si Bapak orangnya enak dijak ngobrol, dan suka bercanda. Ini yang membuat saya makin akrab dan mlenjutkan obrolan. Obrolan menuju pada satu pertanyaan yang saja ajukan, kurang lebih seperti ini pertanyaan saya, "Pak satenya aya julukan teu?" dalam bahasa Indonesia artinya, Pak satenya punya julukan tidak? Saya bicara seperti itu karena saya liat tidak ada tulisan atau tanda apapun yang menjadi branding nama sate sibapak tersebut. Biasanya kalau pedagang makanan mereka memiliki nama atau brand tertentu untuk produknya, nah yang satu ini tidak. 

Si Bapak bercerita. Bicara tentang julukan ternyata Si Bapak tersebut memang tidak menuliskan nama tertentu untuk satenya. Si Bapak menceritakan bahwa satenya yang dulu biasa disebut sate Si Uwa, Sate Sadulur kadang juga disebut Sate Habib. Disebut sate Si Uwa karena banyak pelanggan yang menyebutnya Si UwaS. Jadi para pelanggan yang datang memanggil Si Bapaknya dengan sebutan Uwa, yang artinya paman dalam bahasa Indonesia. Nah karena sering disebut Si Uwa jadi banyak yang mengenal sate Si Bapak satu ini dengan sebutan Sate Si Uwa. 

Sedangkan nama Sate Sadulur, saking gampang akrabnya Si Bapak pedagang satu ini, pelanggan yang dateng merasa kayak saudara yang penuh dengan kehangatan, dari sana muncul julukan lain yaitu Sate Sadulur, yang artinya saudara. 

Nah satu lagi nih, di sebut Sate Habib ternyata ada cerita lain. Bukan tanpa alasan kenapa disebut Sate Habib. Sambil membolak-balik sate Si Bapak bercerita disebut Sate Habib karena dulu banyak orang dateng ke sana seperti tetangga pdagang samping kiri atau kanan atau pun ataupun anak - anak muda sekitaran pasar yang minta air untuk minum. Karena saking sering dan banyak orang yang dateng hanya buat minta minum, ada semacam celotehan, "minta air terus kayak minta air berkah ke Habib". Begitu kata Si Bapaknya. Nah dari situ, disebut juga sate Si Bapak ini Sate Habib.

Hal unik lain yang adalah Si Bapaknya yan mengenakan peci hitam dan berpakain kemeja. Jadi penampilan Si Bapaknya ini rapih banget, pakai kemeja dan juga peci hitam seperti Peci yang dipakai Sukarno.

Nah sate yang tersedia di sini ada ada dua jenis sate yang bisa dipilih. Di sini kamu bisa pesan sate daging sapi dan bisa juga pesan sate daging kambing sebagai piihan. Satenya dibumbui dengan bumbu kacang dan silakan bisa ambil acar sendiri. Kalau kamu tidak terlalu suka bumbu kacang, kamu juga bisa juga pesan agar tidak pakai bumbu kacang dan pilih dengan kecap saja. 



Kamu juga bisa pesan nasi untuk menemani satenya yang gurih. Bisa juga pesan ketan bakar untuk teman satenya. Jika pesan ketan bakar, kamu bisa pesan apakah ketannya di bakar kering atau jangan terlalu kering sama si Bapaknya

Jam Buka dan Lokasi

Buat kamu yang ingin berkunjung untuk menikmati Sate di Uwa, kamu bisa datang sore hari. Sate Si Uwa baru buka sore hari. Dan untuk lokasinya, tepat berada di dekat Jembatan Penyebrangan Orang (JPO), seberang Pasar Cipanas. Kalau kamu dari pasar Cipanas, tinggal menyeberang menggunakan JPO dan Sate Si Uwa tepat berada di seberang pasar Cipanas, di dekat JPO. 

Nah kalau pagi sampai siang, tempat jualan Si Bapak digunakan orang lain untuk berjualan bubur ayam dan lontong, baru sore hari giliran Si Bapak untuk berjualan sate di sini.




Selasa, 07 April 2020


Di kelas biasanya saya membahas hal - hal ringan disela-sela pembelajaran. Salah satu yang dibahas yaitu bagaimana kejayaan makanan tradisional pada masa lalu. Dari pembicaraan tersebut saya bisa menangkap beberapa hal. salah satunya ternyata generasi sekarang masih ada yang mengenal makanan - makanan tradisional yang berjaya pada masanya.

Dodongkal, merupakan salah satu makanan tradisional yang berjaya pada zamannya. Berbicara Dodongkal, rasanya tidak ada salahnya kalau saya menyebutkan bahwa terdapat beberapa jenis Dodongkal. Yang saya tahu, Dodongkal ada yang terbuat dari tepung beras, baik tepuk beras ketan maupun tepung beras biasa yang berlapis Gula Kawung. Ada pula Dodongkal yang terbuat dari singkong berlapis Gula Kawung.

Untuk Dodongkal yang saya ceritakan sekarang yaitu Dodongkal yang berbahan dasar Sampeu. Sampeu dalam bahasa Indonesia disebut singkong. Sampeu sendiri merupakan sebutan untuk singkong dalam istilah bahasa Sunda.

Singkong merupakan tanaman jenis umbi-umbian yang banyak sekali kita jumpai hampir di seluruh tempat pertanian di daerah Jawa Barat. Baik para petani sayur dengan kebun tadah hujannya maupun petani padi biasanya mereka selalu menanam Sampeu alias singkong di galengan kebun atau galengan sawahnya, meskipun katanya saat ini sudah mulai jarang ditemukan kecuali beberapa daerah di Mariwati, Kecamatan Sukaresmi dan sekitarnya masih banyak yang menanam singkong dengan mengkhususkan satu lahan atau kebun hanya untuk ditanami singkong saja.

Sampeu bisa dioleh menjadi berbagai macam jenis olahan makanan, yang populer yaitu diolah menjadi keripik dan yangtaka kalah populer yaitu combro yang juga masih dikenal di Cipanas, apalagi Combro Haneut yang pedagangnya sering berkeliling disekitar Cipanas.

Selain diolah menjadi keripik dan combro, sampeu ini juga bisa diolah menjadi dodongkal. Sebenarnya cara pembuatannya cukup mudah, tapi kadang orang-orang kini yang menginginkan hal praktis malas untuk melakukan prosesnya, yang mengakibatkan keberadaan makanan ini cukup langka.


Dodongkal sampeu ini ada juga yang menyebutnya gangsor, disebut gangsor karena proses pembuatannya digangsor atau diparut tapi parutannya kasar. tidak seperti parutan singkong untuk membuat combro yang cukup halus.

Proses pembuatan dodongkal sampeu ini mudah, sampeu yang sudah dibersihkan diparut langsung didalam kukusan, kukusannya ada yang tradisional yang terbuat dari bambu atau aseupan dalam bahasa sunda yang sepaket dengan seengnya, ada juga yang menggunakan langseng. Tahu langseng?

Nah, ketika sampe yang sudah diparut disimpan di kukusan selanjutnya dilapisi dengan gula kawung secara berulang sampai beberapa lapis secara bergantian. jadi nanti kalau matang jadi kayak kue lapis yang berwanrna putih dan coklat.

Gula kawung sendiri, ini merupakan gula yang biasa disebut gula aren, yang terbuat dari aren atau kawung dalam bahasa sunda. Selain disebut gula kawung, gula ini juga kadang disebut gula bereum alias gula merah.

Oia, lagi ada promo besar-besaran nih teman-teman dari Tokopedia. Bisa langsung dilihat tokonya teman-teman. 



Tidak lama untuk proses pengukusannya. setelah matang dodongkal sampeu ini bisa tetap disimpan didalam kukusan. atau juga bisa dipindahkan. Tapi kalau dikuskunya di aseupan lebih bagus dipindahkan dari Aseupannya, kecuali kalau dikukus di langseng, bisa tetap disimpan di Langseng untuk dihangatkan.

Dodongkal sampeu ini sepertinya cukup sulit ditemukan untuk dibeli di pasar dan mungkin dulit juga untuk menemukan pedagang dodongkal yang satu ini. Kecuali kalau dodongkal beras masih ada pedagang yang jual di pasar, ada yang pakai gerobak ada yang pakai keranjang yang dipikul. Jadi kalau memang tidak menemukan dodongkal sampeu ini di pasar atau tidak ada yang menjual, saya sarankan memang buat saja sendiri, karena prosesnya pun mudah.

Bebeapa waktu lalu di tempat saya ada singkong dan saudara saya mengolahnya menjadi Dodongkal atau Gangsor. Meskipun ini merupakan makanan baheula, tapi tetap nikmat dan banyak peminatnya untuk di tempat saya.

Dodongkal Sampeu ini nikmat sekali dinikmati selagi hangat dengan teh tawar yang kental. Sensasi Sampeu pulen yang tawar, dipadu dengan mansinya gula kawung, dan serta hangatnya teh tawar menambah kesempurnaan menikmati dan melewati senja.

Penasaran dengan sensasinya? Mangga dicoba dan rasakan sendiri.

--------

Teman-teman saya suka mendokumentasikan aktivitas saya ketika berpergian dan memotret. Beberapa foto yang saya gunakan di sini saya juga upload di Shutterstok, bagi yang memerlukan foto-foto saya untuk keperluan komersil, editorial ataupun keperluan lain (yang tidak melanggar hukum) silakan bisa download di akun Shutterstock saya. 

Atau barangkali teman-teman ada yang tertarik untuk untuk menajdi kontributor silakan untuk daftar sebagai kontributor di Shutterstock. 

Jumat, 19 April 2019


Suatu nama sekolah biasanya identik dengan nama tempat dimana lokasi sekolah tersebut berada. Contohnya SMA N 1 Sukaresmi, karena terletak di wilayah kecamatan Sukaresmi maka sekolah tersebut pun membawa nama Sukaresmi sebagai bagian dari nama sekolah tersebut. Umumnya, sekolah yang namanya menyandang dengan nama lokasi adalah sekolah - sekolah negeri.

Tapi adakalanya nama sekolah tersebut berganti, salah satu hal yang yang membuat bergantinya nama sekolah diantaranya adalah adanya pemekaran wilayah, yang awalnya merupakan wilayah A misalnya, tapi karena adanya pemekaran maka wilayah tersebut secara administratif berganti menjadi wilayah B yang merupakan daerah pemekaran yang baru. Biasanya nama sekolah pun akan mengikuti dengan nama wilayah administratif yang baru.

Hal lain yang bisa menjadi penyebab bergantinya nama sekolah adalah kebijakan dari dinas terkait. Dinas Pendidikan tingkat Provinsi misalnya yang menaungi sekolah SMA/SMK bisa mengeluarkan kebijakan untuk penamaan nama sekolah, khususnya sekolah negeri.

Kali ini, Shyl merangkum Sekolah disekitar Cipanas yang kini sudah berganti nama karena alasan yang pertama, yaitu pemekaran wilayah. Barangkali, alasan pertama dan kedua ini saling berkaitan. karena adanya pemekaran wilayah bisa saja dinas terkait mengeluarkan kebijakan untuk mengganti nama sekolah di wilayah administratif yang baru. Berikut sekolah yang kini sudah berganti nama.

SMPN 1 Cipanas

Ada satu sekolah tingkat menangah pertama yang cukup tua di Cipanas. Dulu sekolah tersebut merupakan sekolah yang disebut dengan SMPN 1 Pacet, namun kini disebut secara resmi dengan SMPN 1 Cipanas. Jaman penulis dulu sekolah, sekolah ini disebut juga sebagai SPACSA, SMP Pacet Satu.

Pergantian nama ini, merupakan dampak dari pemekaran wilayah. Awalnya wilayah tempat berlokasi SMPN 1 Cipanas ini merupakan Kecamatan Pacet. Namun seiring perkembangan wilayah, Cipanas yang awalnya merupakan bagian dari Kecamatan Pacet, dimekarkan menjadi satu kecamatan tersendiri yang disebut dengan Kecamatan Cipanas yang meliputi beberapa desa, antara lain : Desa Cipanas, Desa Sindangjaya, Desa Sindanglaya, Desa Batulawang, Desa Ciloto, Desa Palasari dan Desa dan Desa Cimacan. Untuk SMPN 1 Cipanas sendiri berada di kawasan desa Sindanglaya.

Sebenarnya SMPN CIpanas ini sudah beberapa kali berganti nama, pada tahun 1960 SMP ini dikukuhkan dengan nama SMPN 1 Cipanas melalui Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tertanggal 25 Mei 1960 Nomor : 187/SK/B/3 dan diresmikan pada tanggal 1 Agustus 1960 yang sekaligus ditetapan sebagai hari jadi SMPN 1 Cipanas sampai dengan sekarang.

Selanjutnya SMPN Cipanas pun sempat berganti nama menjadi SLTPN 1 Pacet pata tahun 1988 dan berganti lagi menjadi SMPN 1 Pacet tahun 1993, lalu pada tahun 2003 berganti kembali menjadi SMPN 1 Cipanas.

Kalau dilihat pergantian nama pada tahun 1960, kemungkian hal tersebut bukan merupakan dampak dari pemekaran wilayah, namun merupakan kebijakan dari dinas atau kementerian terkait. Namun perubahan yang terjadi pada tahun 2003, ini merupakan dampak dari pemekaran wilayah yang menjadi Kecamatan Cipanas. Jadi sampai saat ini sekolah yang satu ini disebut dengan SMPN 1 Cipanas.
hallocal | Designed by Oddthemes | Distributed by Gooyaabi